230 Siswa dari 23 Sekolah Ambil Bagian dalam Pementasan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS)

Advertisements

KONAWE , Rubriksatu.com– Sebanyak 230 siswa dari 23 sekolah tingkat SD dan SMP di Kabupaten Konawe turut berpartisipasi dalam pementasan dan pameran Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang diselenggarakan di Inolobunggadue Central Park (ICP) pada Sabtu malam (19/10/2024). Program ini menjadi wadah bagi siswa untuk menyalurkan bakat seni dan budaya mereka, serta sebagai upaya melestarikan warisan budaya lokal.

Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Stanley, memberikan apresiasi tinggi atas penampilan para siswa yang tidak hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga memperkuat pembentukan karakter yang berbudi luhur dan cinta terhadap seni. “Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menanamkan rasa cinta terhadap seni dan budaya serta menjauhkan anak-anak dari hal-hal negatif,” ujarnya.

Stanley juga menyampaikan kebanggaannya terhadap pencapaian para siswa, yang menurutnya telah menjadi inspirasi bagi diri mereka sendiri, pihak sekolah, dan Pemerintah Daerah untuk terus mendukung perkembangan generasi muda di Kabupaten Konawe. “Saya ucapkan selamat kepada para peserta GSMS. Tetaplah menjaga semangat dan kecintaan terhadap seni,” tambahnya.

Menurut Stanley, seni memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda. “Jika anak-anak berbudaya, mereka akan menjadi pribadi yang beradab. Dari situlah akhlak yang baik terbentuk,” katanya, menekankan pentingnya pendidikan seni dan budaya bagi masa depan generasi muda.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe, Dr. Suriyadi, menjelaskan bahwa GSMS yang berlangsung selama dua hari, dari 19-20 Oktober 2024, bertujuan untuk mengembangkan sikap kreatif, inovatif, dan apresiatif di kalangan siswa. Program ini juga melibatkan kerjasama antara sekolah dan seniman lokal, memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mengenal seni dan budaya sejak usia dini. “Harapannya, kegiatan ini dapat menumbuhkan minat dan bakat siswa di bidang seni budaya serta memperkuat karakter mereka untuk mencintai warisan leluhur,” ungkap Dr. Suriyadi.

Sementara itu, Staf Direktorat Pengembangan dan Kebudayaan RI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kanya, menyampaikan bahwa GSMS merupakan inisiatif Kemendikbudristek yang bertujuan menghadirkan seniman dan budayawan di sekolah, terutama dalam kegiatan ekstrakurikuler. “GSMS mengundang seniman dan budayawan untuk berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka di bidang seni dan budaya, baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA,” jelasnya.

Dalam pementasan tersebut, 230 siswa yang terdiri dari 110 siswa SD dan 120 siswa SMP menampilkan berbagai kesenian, mulai dari tarian, teater vokal, musik tradisional hingga musik kontemporer. Dibimbing oleh 23 seniman, para siswa sukses memadukan berbagai alat musik dan menciptakan harmoni yang indah serta unik. Dedikasi mereka dalam bermain musik dan seni pertunjukan mencerminkan kerja keras serta latihan intensif, meskipun dengan persiapan yang relatif singkat.

Pentas seni dan pameran ini menjadi momentum penting untuk memupuk minat siswa terhadap seni budaya serta memperkuat identitas lokal. GSMS diharapkan tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga sebagai upaya berkelanjutan dalam melestarikan kebudayaan Konawe untuk generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *