Bombana, Rubriksatu.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bombana menerima kunjungan istimewa dari sekelompok mahasiswa asal Amerika Serikat yang tengah melakukan studi etnografi di Sulawesi Tenggara. Kunjungan tersebut difokuskan pada pengamatan dan pembelajaran langsung mengenai adat dan budaya asli masyarakat Moronene. (18 Juli 2025)
Dalam pertemuan yang berlangsung pagi tadi, para mahasiswa tersebut didampingi oleh seorang juru bahasa, Ibu Orland. Melalui Ibu Orland, mereka menyampaikan bahwa kunjungan mereka selama dua hari ke wilayah Moronene bertujuan untuk melihat langsung praktik-praktik budaya lokal yang masih lestari dan belum banyak terpengaruh oleh modernisasi.
Kunjungan ini disambut hangat oleh Ketua Pengurus Besar Harian (PBH) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Bombana, Mansur Lababa, yang turut mendampingi rombongan dalam eksplorasi budaya Moronene. Ia menyampaikan apresiasi atas ketertarikan para mahasiswa terhadap warisan leluhur Moronene dan berharap studi ini bisa menjadi jembatan pemahaman lintas budaya.

Salah satu permintaan khusus dari para mahasiswa adalah untuk diarahkan ke kampung Lampau Moronene, yang dikenal sebagai kawasan yang masih menjaga keaslian adat, budaya, dan peradaban leluhur. Mereka berharap dapat mendokumentasikan kehidupan sehari-hari masyarakat, bentuk arsitektur tradisional, serta tradisi sosial yang diwariskan secara turun-temurun.
Pemda Bombana melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyambut baik kedatangan para mahasiswa tersebut dan menyatakan komitmennya untuk mendukung kegiatan akademik lintas budaya seperti ini. Kunjungan ini juga diharapkan dapat memperkenalkan budaya Moronene ke dunia internasional sekaligus menjadi momentum pelestarian budaya lokal.
“Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi dan studi lintas negara, apalagi ini menyangkut warisan budaya daerah yang patut dibanggakan,” ujar salah satu pejabat daerah.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat diplomasi budaya serta memperkenalkan kekayaan etnografi Indonesia ke mata dunia.
Laporan Redaksi