KENDARI, rubriksatu.com – Sebanyak 423 peserta dari 141 desa di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pendampingan desa bertajuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan, yang digelar sejak Jumat, 11 April hingga Minggu, 13 April 2025 di salah satu hotel terkemuka di Kota Kendari.
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi program prioritas nasional Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang mengusung visi Asta Cita, dengan fokus utama pada penguatan ketahanan pangan dari akar rumput.
Program strategis ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan Pemerintah Daerah Konawe, dan didukung oleh PT Putri Dewani Mandiri sebagai pelaksana teknis.
Peserta Bimtek berasal dari berbagai elemen penting desa, mulai dari Kepala Desa selaku Komisaris BUMDes, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), hingga anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Mereka adalah aktor-aktor kunci dalam pengelolaan Dana Desa untuk sektor ketahanan pangan.
Kehadiran para narasumber dari kementerian, institusi hukum, dan pengawasan menjadikan kegiatan ini bernilai strategis. Materi disampaikan oleh para ahli dari Kemendes PDTT, Kementerian Dalam Negeri, Mabes Polri, Kejaksaan Negeri Konawe, Dinas PMD Provinsi Sultra, serta Inspektorat Kabupaten Konawe.
Kepala Inspektorat Konawe, Rebiansyah Putra Halip, Aks, S.Sos, M.Si, CGCAE, CGRE, menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan program nasional yang wajib ditopang oleh alokasi minimal 20 persen Dana Desa, sebagaimana diatur dalam Permendes PDTT Nomor 3 Tahun 2025.
“Inspektorat sebagai APIP berperan melakukan pengawasan internal dan juga memberikan layanan konsultasi. Kami hadir sebagai narasumber untuk memastikan tata kelola Dana Desa sesuai prinsip efektivitas dan akuntabilitas,” ungkap Rebiansyah.
Ia menambahkan bahwa pembinaan dan pengawasan Inspektorat dilakukan melalui evaluasi efektivitas, pemeriksaan kinerja keuangan desa, serta pengelolaan BUMDes sebagai salah satu pilar ekonomi desa.
Sementara itu, Ketua APDESI Kabupaten Konawe, Jumar Lakarama, S.Pd, menjelaskan bahwa Bimtek ini sangat penting untuk memberikan pemahaman menyeluruh terkait penggunaan Dana Desa agar tepat sasaran dan berdampak langsung pada masyarakat.
“Ini bagian dari komitmen kami dalam menjaga integritas pengelolaan Dana Desa. Bimtek ini dibiayai dari anggaran peningkatan kapasitas aparatur desa dan diikuti oleh para pelaksana dan pengawas di lapangan,” tegas Jumar.
Ia berharap seluruh peserta mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaporan keuangan, serta menjalin koordinasi erat dengan lembaga pengawas dan pendamping di setiap tingkatan.
Narasumber Bimtek Ketahanan Pangan Desa Konawe, diantaranya:
Laode Syaban Hidayat Rasyid, S.STP – Kabid Pemerintahan Desa, Dinas PMD Prov. Sultra
Dr. Royadi, S.H., M.M., CFRA – TA Perencanaan Pembangunan, Ditjen Pemdes Kemendagri
Rebiansyah Putra Halip, Aks., S.Sos., M.Si., CGCAE, CGRE – Inspektur, Inspektorat Kab. Konawe
Ihram, S.H., M.M. – Kasubdit, Ditjen Bina Bangda
Andre Dedy Nainggolan – Staf Mabes Polri
Dr. Musafir Menca, S.Pd., S.H., M.H. – Kepala Kejaksaan Negeri Konawe
Dengan dukungan kuat dari pemerintah pusat dan daerah, serta kehadiran pengawas dan praktisi hukum, Bimtek ini menjadi langkah konkret menuju kemandirian pangan desa. Diharapkan, Dana Desa benar-benar menjadi instrumen pembangunan yang efektif, transparan, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di akar rumput.
Laporan Redaksi