Evaluasi Berkelanjutan: Perjuangan Menangani Stunting di Koltim

KOLTIM, RUBRIKSATU.com – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Koltim mengadakan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) Audit Kasus Stunting (AKS) Semester II, Senin (18/12/2033).

Acara yang berlangsung di Aula Dinas PPKB Koltim ini merupakan langkah konkret dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

Kepala DPPKB Koltim, Badwi menuturkan, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menunjukkan angka prevalensi stunting sebesar 23,7 persen di Koltim. Kesadaran akan urgensi penanganan stunting mendorong DPPKB untuk melibatkan semua lapisan masyarakat, dari keluarga hingga pemerintah daerah, untuk mencapai target angka prevalensi 14 persen pada tahun 2024.

“Kerjasama dari semua pihak sangat penting agar kita bisa berkontribusi dalam pencapaian angka prevalensi stunting yang lebih rendah,” ungkap Badwi.

Dalam sesi evaluasi, para narasumber membahas progres intervensi yang telah dilakukan di Desa Keisio, Kecamatan Lalolae. Sasaran intervensi mencakup calon pengantin atau remaja, ibu hamil, ibu nifas, baduta, dan balita. Program Bapak Bunda Asuh Anak Stunting menjadi ujung tombak dalam upaya intervensi maksimal.

Kristiani Oklin Lisa Sidupa Amd Keb SKM, Kabid KS DPPKB Kabupaten Koltim, Alchamdani SKM MKL Technical Assistant Koltim, dan Erlangga AmdGz, memberikan paparan mendalam tentang proyeksi ke depan. Mereka menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan keterlibatan semua pemangku kepentingan untuk mencapai hasil yang maksimal.

Evaluasi ini bukan hanya sebagai pertanggungjawaban atas langkah-langkah yang telah diambil, tetapi juga sebagai titik awal untuk menyusun strategi lebih efektif di masa mendatang. Upaya bersama dalam menangani stunting di Koltim terus menjadi prioritas, dan DPPKB berkomitmen untuk melanjutkan langkah-langkah konkret demi kesejahteraan masyarakat.

Laporan Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *