BWS Sultra Tinjau Langsung DAS Sanggona Koltim 

KOLTIM, rubriksatu.com Komitmen cepat dalam penanganan potensi bencana kembali ditunjukkan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari.

Sehari setelah ditemui oleh Kepala Pelaksana BPBD Kolaka Timur (Koltim), Dewa Made Ratmawan SST, MT, tim dari BWS langsung terjun ke lapangan untuk melihat kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Konaweeha yang melintasi Kelurahan Sanggona, Kecamatan Uluiwoi, pada Selasa (17/6/2025).

Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak longsor yang mengancam sejumlah rumah warga di bantaran sungai. Sejumlah tebing alami yang rapuh menjadi perhatian serius karena berpotensi menimbulkan kerusakan lebih besar jika tak segera ditangani, terlebih memasuki puncak musim hujan.

Dalam kunjungan tersebut, empat orang tim teknis BWS Sultra IV turun langsung ke lokasi, didampingi Kalaksa BPBD Koltim, Camat Uluiwoi, Ketua Forum Bencana Uluiwoi, serta warga terdampak.

“Masyarakat sangat antusias dan berharap besar agar penanganan segera dilakukan, karena kondisi longsoran kian mengancam rumah mereka,” jelas Dewa Made Ratmawan usai peninjauan.

Menurutnya, di lapangan tim BWS melakukan pengukuran teknis serta pengambilan foto udara menggunakan drone untuk memetakan topografi sungai secara menyeluruh. Hasil kunjungan ini akan menjadi bahan analisis teknis guna menentukan model penanganan yang sesuai, beserta estimasi anggaran yang dibutuhkan.

“Untuk eksekusi cepat memang belum ada jadwal pasti, karena mereka perlu merumuskan dulu bentuk intervensi yang tepat. Tapi kami dari daerah berharap bisa segera dilakukan, apalagi musim hujan diprediksi puncaknya mulai Juli hingga Agustus,” imbuh Dewa.

Sebagai informasi, Sungai Konaweeha merupakan sungai strategis nasional di bawah kewenangan pemerintah pusat melalui BWS Sulawesi IV. Oleh karena itu, segala upaya penanganan harus melalui koordinasi dengan instansi tersebut, termasuk dalam pengambilan kebijakan dan alokasi anggaran penanganan.

Kunjungan ini menjadi harapan baru bagi warga Sanggona yang selama ini hidup dalam kekhawatiran setiap musim hujan tiba.

Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *