Yusran Akbar Tegaskan Komitmen Konawe jadi Lumbung Pangan Berkelanjutan

KONAWE, rubriksatu.com – Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST, secara resmi membuka kegiatan Temu Wicara Penyusunan Jadwal Tanam, Pola Tanam, dan Rencana Pemberian Air (RPA) Daerah Irigasi Kabupaten Konawe untuk musim tanam I, II, dan III Tahun 2026 Zona 3 dan 4.

Kegiatan strategis tersebut berlangsung di Bendung Ameroro, Kecamatan Uepai, pada Rabu (22/10/2025).

Acara ini dihadiri oleh Ketua Komisi Irigasi Kabupaten Konawe, perwakilan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), unsur TNI/Polri, pengurus P3A/GP3A, kelompok gapoktan, kepala desa, serta masyarakat petani setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Yusran Akbar menegaskan pentingnya peran Komisi Irigasi sebagai wadah koordinasi antara pemerintah dan masyarakat pengguna jaringan irigasi, terutama para petani.

Menurutnya, forum ini menjadi ruang strategis dalam menyelaraskan program pembangunan pertanian dan pengelolaan air yang efektif serta berkelanjutan.

“Komisi Irigasi merupakan wadah bagi pemerintah dan petani untuk merumuskan kebijakan bersama, menentukan pola tanam, serta mengatur rencana tahunan penyediaan air. Forum ini juga menjadi jembatan aspirasi bagi petani untuk memperjuangkan hak dan kebutuhan mereka,” ujar Yusran.

Ia menambahkan, pertemuan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung percepatan swasembada pangan berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional dalam kerangka Asta Cita Presiden Republik Indonesia.

Lebih lanjut, Yusran menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Konawe berkomitmen penuh menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian dan ketahanan pangan daerah.

Ia menilai, penerapan jadwal tanam, pola tanam, dan RPA yang terencana dan adaptif sangat penting untuk menjaga keberlanjutan lahan, mengoptimalkan penggunaan air, dan mencegah risiko gagal panen akibat perubahan iklim maupun serangan hama.

“Sebagai ujung tombak ketahanan pangan di tingkat desa dan kecamatan, peran petani sangat vital. Karena itu, keberhasilan pembangunan pertanian juga bergantung pada partisipasi aktif P3A, GP3A, dan gapoktan dalam pengelolaan jaringan irigasi,” jelasnya.

Bupati juga menegaskan bahwa Pemkab Konawe akan terus memperkuat kolaborasi antara pemerintah, penyuluh pertanian, dan kelompok tani untuk memastikan program pertanian berjalan efektif dan produktif.

“Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, penyuluh, dan petani, saya yakin Konawe akan terus menjadi lumbung pangan mandiri dan sejahtera,” pungkasnya.

Editor Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERKINI