KONAWE, rubriksatu.com – Polemik sempat mencuat di Kecamatan Besulutu usai pembukaan Porseni tingkat kecamatan, Sabtu (23/8/2025). Sejumlah pemuda melakukan aksi demonstrasi menuntut Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST, mencopot Camat Besulutu, Nurlela Saranani, hanya karena tahun ini tidak ada pelaksanaan turnamen sepak bola.
Menanggapi hal tersebut, Camat Besulutu, Nurlela Saranani, meluruskan bahwa keputusan tidak menggelar cabang olahraga sepak bola bukan diambil sepihak. Keputusan itu sudah melalui rapat resmi bersama kepala desa, lurah, UPTD, pihak sekolah, hingga panitia 17 Agustusan. Pertimbangannya adalah efisiensi anggaran serta faktor keamanan.
“Tahun ini kami tidak laksanakan sepak bola karena efisiensi anggaran dan hasil kesepakatan rapat bersama kades, lurah, UPTD, sekolah, dan panitia 17-an. Selain itu, hampir setiap tahun pertandingan bola selalu berakhir ricuh dan adu jotos. Nah, ini yang kami hindari,” tegas Nurlela.
Meski tanpa sepak bola, Kecamatan Besulutu tetap memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI dengan berbagai kegiatan olahraga untuk pelajar serta cabang seni dan hiburan bagi masyarakat. Hal ini menjadi inisiatif pemerintah kecamatan bersama pemerintah desa agar suasana peringatan Agustusan tetap terasa meriah walaupun lebih sederhana.
Nurlela menegaskan bahwa pihaknya fokus pada kegiatan yang bermanfaat, aman, dan sesuai kondisi anggaran. Ia juga menyoroti upaya pembangunan yang sudah berjalan selama masa kepemimpinannya, mulai dari penataan kompleks perkantoran kecamatan yang dulunya rusak dan kumuh, penanganan banjir, hingga perbaikan pelayanan publik.
“Selama empat tahun saya menjabat, sudah banyak yang kami benahi. Jangan hanya karena tidak ada sepak bola lalu dijadikan alasan untuk mendiskreditkan camat. Semua keputusan sudah melalui musyawarah bersama seluruh unsur. Kecamatan Besulutu makin bersahaja dan insyaallah akan makin maju jika kita sama-sama menjaga kondusifitas,” tutupnya.
Laporan Asman
