Jembatan Penghubung di Wia-Wia Rampung Dibangun, Akses Masyarakat Kini Lancar

Advertisements

KOLTIM, rubriksatu.com – Setelah lebih dari satu dekade menjadi keluhan masyarakat, jembatan penghubung Desa Wia-Wia dan Desa Polenga Jaya di Kecamatan Polipolia kini telah rampung dikerjakan. Jembatan ini menggunakan konstruksi Bailey yang dikenal kokoh dan efisien, menjadi solusi atas rusaknya infrastruktur vital tersebut sejak tahun 2013.

Penyelesaian jembatan yang dilakukan secara manual dengan bantuan alat seperti takel, dongkrak hidrolik, kontrol, tali sleng, dan peralatan tukang, disambut sukacita oleh masyarakat setempat. Jembatan ini tidak hanya menjadi akses strategis antara desa, tetapi juga membuka jalur menuju persawahan yang menjadi sumber penghidupan warga.

Warga Desa Wia-Wia sebelumnya telah mengajukan perbaikan jembatan kepada Bupati Koltim, Abd Azis, SH, MH. Tanpa menunda, Bupati melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Koltim langsung menindaklanjuti permintaan tersebut sebagai bagian dari program GEMAS (Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat Koltim).

Advertisements

Kepala BPBD Koltim, Dewa Made Ratmawan, ST, MT, menyampaikan bahwa jembatan ini memiliki peran krusial bagi aktivitas masyarakat, terutama di Dusun 4 Anawula, yang selama ini sangat bergantung pada infrastruktur tersebut.

“Jembatan ini telah lama dirindukan keberadaannya. Dalam masa kepemimpinan Bapak Bupati Abd Azis, respons cepat dilakukan dengan menggerakkan OPD terkait, dan berkat kerja sama antara Pemda Koltim dan Kementerian PUPR melalui BPJN Sultra, jembatan sepanjang 30 meter dengan konstruksi Bailey akhirnya selesai pada 11 Desember 2024,” jelas Dewa.

Pembangunan ini merupakan wujud sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Jembatan Bailey dipilih karena kemampuannya menahan beban berat, fleksibilitas dalam pemasangan, dan daya tahan terhadap lingkungan yang ekstrem.

Masyarakat mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam menjawab kebutuhan mendesak ini. “Jembatan ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga menyangkut aktivitas ekonomi dan mobilitas kami sehari-hari,” ujar salah seorang warga Desa Wia-Wia.

Meski jembatan sudah dapat digunakan, Dewa Made Ratmawan menekankan bahwa penyempurnaan masih diperlukan. Di antaranya adalah pemasangan bronjong pengaman sungai untuk mengantisipasi erosi serta peningkatan jalan usaha tani di ruas jalan sekitar jembatan. Langkah ini bertujuan memastikan jembatan dapat digunakan secara optimal dan berkelanjutan.

Pembangunan jembatan ini menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan program GEMAS yang diusung Bupati Abd Azis. Dengan pendekatan yang responsif dan kolaboratif, Pemda Koltim menunjukkan komitmennya dalam memperbaiki infrastruktur yang selama ini menjadi penghambat perkembangan ekonomi dan mobilitas warga.

Di penghujung tahun 2024, jembatan ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan pembangunan fisik, tetapi juga representasi kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat. Masyarakat kini dapat menjalani aktivitas mereka dengan lebih lancar, menjadikan jembatan Wia-Wia sebagai saksi bisu perjuangan bersama antara warga dan pemerintah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *