KONAWE, Rubriksatu.com – Isu politik uang atau serangan fajar menjadi sorotan utama menjelang hari pencoblosan Pilkada Konawe pada 27 November 2024 mendatang. Fenomena saling takar nilai serangan fajar antara para kandidat semakin ramai diperbincangkan di kalangan tim pemenangan.
Namun, seberapa besar pengaruh politik uang dalam menentukan hasil Pilkada Konawe?
Berdasarkan data survei terbaru yang dirilis oleh Lembaga Insight Institute Research and Consulting (IIRC) pada Rabu (20/11/2024), mayoritas pemilih di Konawe tampaknya memiliki sikap independen terhadap politik uang atau pemberian sembako.
Peneliti Senior IIRC, Dr. Andi Muhammad Akbar, menjelaskan bahwa survei tersebut tidak hanya mengukur tingkat elektabilitas para pasangan calon, tetapi juga mendalami perilaku pemilih terkait pengaruh serangan fajar.
Dalam survei tersebut, responden ditanya, “Apakah pemberian sembako atau uang akan memengaruhi keputusan Bapak/Ibu dalam menentukan pilihan pemimpin di Kabupaten Konawe?” Hasilnya menunjukkan:
- 78,57 persen responden menyatakan tidak terpengaruh.
- 17,8 persen responden mengaku akan terpengaruh.
- 3,64 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
“Data ini menunjukkan bahwa mayoritas pemilih di Konawe cenderung memilih berdasarkan keyakinan mereka terhadap calon pemimpin, bukan karena pengaruh politik uang,” ujar Akbar.
Ia juga menilai bahwa tren ini merupakan indikator positif bagi kualitas demokrasi di Konawe, di mana pemilih lebih memperhatikan sosok calon dan program kerja yang ditawarkan dibandingkan godaan materi.
Elektabilitas Paslon di Pilkada Konawe
Selain perilaku pemilih terhadap politik uang, IIRC juga merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon. Berikut hasilnya:
- Rusdianto – Fachry Pahlevi Konggoasa: 46,1 persen.
- Harmin Ramba – Dessy Indah Rachmat (HADIR): 30 persen.
- Yusran Akbar – Syamsul Ibrahim (YA-SYAM): 21,8 persen.
Sebanyak 0,35 persen responden belum menentukan pilihan, sementara 1,75 persen memilih merahasiakan pilihannya.
Survei ini dilakukan pada 4-9 November 2024 dengan melibatkan 440 responden dan margin of error sebesar 5 persen.
IIRC sebelumnya juga dikenal sukses mendampingi pasangan Samsul Bahri Majid dan Andi Merya Nur dalam Pilkada Kolaka Timur 2020-2021, di mana pasangan tersebut berhasil mengalahkan petahana kala itu.
Dengan temuan ini, Pilkada Konawe diharapkan dapat berjalan lebih bersih dan menjadi ajang adu gagasan serta program kerja bagi para calon.
Laporan Redaksi