Duet Rusdianto-Fachry: Rivalitas yang Berakhir dengan Persatuan di Pilkada Konawe

Advertisements

KONAWE, rubriksatu.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Konawe 2024 diwarnai dengan kabar yang mengejutkan sekaligus dinanti-nantikan oleh banyak pihak.

Duet pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, Rusdianto dan Fachry Pahlevi Konggoasa, telah mengguncang panggung politik Konawe. Tidak hanya mengejutkan karena kemunculannya, namun juga karena kisah di baliknya, yang menjadi salah satu cerita politik paling menarik tahun ini.

Kejutan itu hadir dari fakta bahwa Rusdianto dan Fachry bukan sekadar dua tokoh biasa—keduanya adalah rival politik yang telah lama bersaing ketat di Konawe. Puncak rivalitas mereka terjadi pada Pemilihan Calon Anggota Legislatif (Pilcaleg) 2024, di mana Rusdianto memimpin PDIP Konawe, sementara Fachry mengendalikan PAN Konawe. Persaingan mereka begitu sengit, dengan kedua partai sama-sama meraih enam kursi di DPRD Konawe. Namun, PDIP berhasil unggul dari segi perolehan agregat suara, membuatnya keluar sebagai pemenang.

Banyak yang memperkirakan bahwa rivalitas ini akan terus berlanjut di Pilkada Konawe, terlebih ketika survei menunjukkan bahwa Rusdianto dan Fachry merupakan kandidat dengan elektabilitas tertinggi. Namun, politik adalah seni dari kemungkinan, dan Pilkada Konawe 2024 membawa kejutan besar. Alih-alih melanjutkan persaingan, Rusdianto dan Fachry memilih untuk bersatu.

Fachry, yang semula berambisi untuk maju sebagai calon bupati, memutuskan untuk menekan egonya dan menerima tawaran Rusdianto. Keputusan ini mencerminkan kebesaran hatinya dan tekad untuk lebih mementingkan kepentingan masyarakat Konawe daripada ambisi pribadi. Dengan lapang dada, Fachry bergabung dengan keluarga besar PDIP, mengukuhkan persatuan antara dua kekuatan besar politik di Konawe.

“Hari ini, Fachry menurunkan ego dan maju mendampingi Rusdianto untuk membangun Konawe menjadi makin gemilang,” jelas Fachry dalam sebuah pernyataan yang penuh makna.

Dukungan Fachry untuk Rusdianto bukan sekadar kata-kata. Ia dengan tegas menyatakan komitmennya di hadapan ribuan relawan dan simpatisan, menjanjikan bahwa Rusdianto tidak perlu khawatir dengan pertarungan Pilkada. “Tenang Pak Rudi, ada Fachry di sini,” ucapnya, memberikan jaminan penuh akan kesetiaannya.

Ungkapan singkat ini memiliki arti yang dalam, terutama karena di balik pasangan Rusdianto-Fachry berdiri dua tokoh besar yang telah lama menguasai panggung politik Konawe: Lukman Abunawas (LA) dan Kery Saiful Konggoasa (KSK). LA, mantan Bupati Konawe periode 2003-2013 dan kini Ketua DPD PDIP Sultra, adalah mentor bagi Rusdianto. Di sisi lain, KSK, yang menjabat sebagai Bupati Konawe dari 2013 hingga 2023, adalah ayah dari Fachry dan sosok sentral di balik pergerakan politik PAN di Konawe.

Persatuan Rusdianto-Fachry tidak hanya menggabungkan dua kekuatan besar, tetapi juga menyatukan kembali dua tokoh besar yang pernah bekerja sama untuk memenangkan Pilkada Konawe 10 tahun silam. Kini, LA dan KSK kembali bersatu dalam satu gerbong untuk membawa Rusdianto dan Fachry menuju kemenangan di Pilkada Konawe 2024.

Bagi masyarakat Konawe, duet ini bukan sekadar kolaborasi politik. Ini adalah simbol dari kematangan demokrasi dan komitmen untuk membangun Konawe yang lebih baik. Masyarakat kini menanti dengan harapan besar, siap menyaksikan bagaimana dua mantan rival ini akan membawa perubahan bagi tanah kelahiran mereka, menuju masa depan yang lebih gemilang.

Laporan Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *