Aruna bersama Yayasan Lini, dan Rare Conservation Kolaborasi Mendukung Nelayan Lokal

SULAWESI, RUBRIKSATU.com– Menyambut Hari Maritim Nasional, Aruna menjalin kolaborasi strategis dengan Yayasan Lini dan Rare Conservation untuk memberdayakan nelayan lokal di wilayah Sulawesi Tengah dan Tenggara.

Serangkaian kegiatan pelatihan digelar pada tanggal 15 dan 23 September 2023, melibatkan lebih dari 100 nelayan Aruna. Pelatihan ini fokus pada pengolahan ikan dan juga sosialisasi terkait keberlanjutan ekosistem laut.

Agenda pertama berlangsung di Banggai Laut, Sulawesi Tengah, pada 15 September 2023. Wilayah ini dikenal dengan potensi tangkapan ikan buntal yang tinggi, namun masyarakat setempat belum sepenuhnya memanfaatkan potensi tersebut. Oleh karena itu, Aruna berkolaborasi dengan Yayasan Lini untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat pesisir, khususnya dalam pengolahan ikan buntal.

Muhammad Taufiq, Field Coordinator Program Banggai Laut dari Yayasan Lini, menyatakan, Aruna dan Yayasan Lini memiliki visi yang sejalan dalam memberdayakan masyarakat pesisir. Menurutnya, potensi ekonomi di sekitar mereka sangat besar, tetapi mereka juga harus memahami cara mengelolanya dengan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan ekosistem laut.

Agenda kedua, yang berlokasi di Baubau, Sulawesi Tenggara, diselenggarakan pada 23 September 2023. Aruna bermitra dengan Rare Conservation untuk memberikan berbagai pelatihan, termasuk literasi keuangan, pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan, e-Kusuka, dan implementasi keberlanjutan melalui Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP). Aruna menyadari bahwa peningkatan kapasitas dalam berbagai aspek dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir.

Mundzil Massar, Program Implementation Assistant dari Rare Conservation, menambahkan, bahwa nelayan adalah pekerjaan berisiko tinggi, dan mereka tidak dapat mengendalikan kekuatan alam sepenuhnya.

“Kami berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan dan e-Kusuka untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir tentang pentingnya pendaftaran sebagai pelaku usaha resmi. Dengan ini, mereka dapat mengakses berbagai jaminan yang menguntungkan,” ucapnya.

Sementara itu, Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna menuturkan, selain memberikan edukasi yang sangat diperlukan oleh nelayan dan masyarakat pesisir di wilayah tersebut, program ini juga ingin menjadikan agenda tersebut sebagai wadah komunikasi dan kolaborasi dengan mereka.

“Kita adalah negara maritim, dan kita harus bekerja sama untuk mengoptimalkan potensi laut dan menjadikannya sumber kehidupan yang lebih baik bagi semua,” pungkas Utari.

Laporan Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *