Trinop Tijasari Didapuk Jadi Juru Kampanye Pasangan Rusdianto-Fachry di Sampara dan Morosi

Advertisements

KONAWE, rubriksatu.com – Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Provinsi Sulawesi Tenggara, Trinop Tijasari, resmi didaulat sebagai juru kampanye (Jurkam) pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe periode 2025-2030, Rusdianto-Fachry Pahlevi Konggoasa (RD-FPK), pada Rabu, 9 Oktober 2024. Trinop menyampaikan orasi politiknya di dua kecamatan, Sampara dan Morosi, di hadapan relawan dan simpatisan pasangan calon nomor urut 2 tersebut.

Dalam orasinya, mantan PJ Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Konawe ini mengungkapkan alasan kuat mengapa dirinya mendukung pasangan RD-FPK. Menurutnya, pasangan muda ini tidak hanya memiliki pengalaman yang mumpuni, tetapi juga pemahaman mendalam terkait kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Konawe.

“Selain berpengalaman, kedua pasangan muda ini memahami betul kondisi wilayah dan berbagai permasalahan yang dihadapi, sehingga mereka berdua tahu apa yang akan dilakukan untuk membawa Konawe ke arah yang lebih baik ke depannya,” ungkap Trinop, yang akrab disapa oleh masyarakat.

Trinop juga mengajak seluruh masyarakat Konawe, khususnya di Kecamatan Sampara dan Morosi, untuk bersatu dan mendukung pasangan RD-FPK pada Pilkada yang akan berlangsung pada 27 November mendatang. Ia menegaskan bahwa pasangan Rusdianto-Fachry merupakan pilihan terbaik untuk membawa perubahan positif bagi Konawe.

“Masyarakat Konawe harus bersatu memilih nomor 2, Rusdianto-Fachry, jika ingin melihat Konawe lebih baik ke depan. Pasangan ini adalah paket lengkap, tidak usah pusingkan yang lain karena RD-FPK adalah yang tepat dan terbaik untuk memimpin Konawe,” tegas Trinop.

Di akhir orasinya, Trinop juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Konawe atas segala kekurangan selama dirinya menjabat sebagai Ketua TP PKK dan Dekranasda Kabupaten Konawe selama 10 bulan. Ia menyadari bahwa dirinya belum sempurna dalam menjalankan tugas tersebut.

“Saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Konawe karena tidak bisa menjadi contoh yang baik. Saya hanya manusia biasa yang tidak bisa menolak takdir,” pungkasnya.

Laporan redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *