Sukses Digitalisasi Pasar Wayong,  KADIN, BI, Perumda Siap Garap Pasar Lapulu 

Ketgam: Wakil Ketua Umum (Waketum) KADIN Sultra Sastra Alamsyah

RUBRIKSATU.COM | KENDARI- Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sultra, Bank Indonesia dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kota Kendari kembali mendorong penerapan digitalisasi di pasar tradisional.

Salah satu sasaran penerapan pasar berbasis Quick Response Code Indonesian Standar atau QRIS di pasar Kota Kendari yakni Pasar Lapulu. Kadin mulai lirik pasar tersebut guna meningkatkan transaksi Non-Tunai atau QRIS.

Kolaborasi antara KADIN, BI Sultra dan Perumda Pasar Kota Kendari melalui Optimalisasi Pasar S.I.A.P QRIS di Pasar Lapulu sebagai langkah perluasan ekosistem QRIS pada pedagang dan pembeli diharapkan makin meningkatkan transaksi QRIS utamanya di pasar tradisional.

Wakil Ketua Umum (Waketum) KADIN Sultra Sastra Alamsyah menjelaskan KADIN terus mendorong penerapan digitalisasi di pasar tradisional. Hal itu bentuk komitmen KADIN untuk mendorong pelaku usaha agar penerapan pembayaran Non-Tunai dapat terealisasi.

“iya kami terus mendorong penerapan pembayaran transaksi Non-Tunai di pasar tradisional di Kota Kendari,” kata Sastra Alamsyah Kamis 15 September 2023 kemarin.

Setelah sukses penerapan program digitalisasi (QRIS) di pasar Wayong lanjut Sastra, kolaborasi tersebut kembali dilakukan di pasar Lapulu.

Gerakan QRIS di pasar Lapulu dihadiri langsung Direktur Departemen Regional Naek Tigor Sinaga dan Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia R. Moh.Dudi Dermawan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (Sultra) Doni Septadijaya menegaskan BI Sultra mendukung penuh apa yang dilakukan KADIN dan Perumda Pasar Kota Kendari terkait Optimalisasi QRIS di pasar tradisional.

Di tempat yang sama Direktur Umum Perumda Pasar Kota Kendari Saipuddin mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan banyaknya pihak yang terlibat dan membatu penerapan QRIS tersebut.

“Kami sangat terbantu dengan banyak yang terlibat pada gerakan bersama penerapan QRIS di pasar tradisional,” kata Saipuddin.

Sumber : Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *