Rubriksatu.com, KONAWE – Masjid Al-muhajirin Unaaha menjadi saksi pelaksanaan salat Iduladha 10 Dzulhijjah 1444 Hijriah 2023 Masehi dengan Waka Polres Konawe, Kompol Alwi, S.Ag sebagai khatib pada Kamis, 29 Juni 2023.
Dengan takbir yang berkumandang, Waka Polres memulai khutbahnya dengan mengucapkan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamdu.”
Dalam khutbahnya, Waka Polres menyampaikan pentingnya salat Idul Adha sebagai bentuk implementasi ketaqwaan kita kepada Allah. Ia juga mengingatkan para jamaah mengenai saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji di Baitullah.
Kompol Alwi mengajak semua kaum muslimin untuk memperkuat takbir, tahlil, dan tahmid sebagai pengakuan akan keagungan Allah. Ia bersyukur karena ujian yang ditimbulkan oleh Virus Corona atau Covid-19 telah diangkat oleh Allah SWT. Ia menegaskan kemuliaan Allah dengan segala kebesarannya.
“Oleh karena itu, melalui mimbar yang mulia ini, saya mengajak kita semua untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-Nya secara maksimal dan meninggalkan larangan-Nya,” ajak Waka Polres.
Menurut Kompol Alwi, sebagai seorang polisi dengan pangkat dan jabatan, kita tetaplah rendah di hadapan Allah SWT. Betapapun tingginya kedudukan kita, kita tetap lemah di hadapan Allah Yang Maha Kuat. Kekuasaan dan pengaruh kita tidak berdaya di hadapan Allah Yang Maha Kuasa atas segala-galanya.
Dalam khutbahnya, Kompol Alwi mengingatkan jamaah untuk meneladani ketaatan dan kecintaan Nabi Ibrahim AS kepada Sang Pencipta. Nabi Ibrahim diuji untuk menyembelih putra kesayangannya, Nabi Ismail AS. Namun, karena ketaatan dan kecintaannya kepada Allah SWT, Nabi Ibrahim rela melaksanakan perintah tersebut. Nabi Ismail pun dengan sabar dan ikhlas menerima takdirnya untuk disembelih atas perintah Allah.
“Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” kata Nabi Ibrahim. Ismail menjawab dengan penuh keikhlasan, “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah, kamu akan menemukanku termasuk orang-orang yang sabar,” ujar Kompol Alwi, membacakan percakapan Nabi Ibrahim dengan putranya, Nabi Ismail.
Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah kita mencintai titipan Allah SWT lebih dari mendapatkan ridho-Nya sebagai Pemilik, Raja, dan Penguasa dunia dan akhirat?
“Momentum hari ini dapat kita manfaatkan untuk memperbaiki diri dan mengintrospeksi diri sebelum hari perhitungan segala amal terjadi di hadapan kita,” kata Waka Polres.
Melalui kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Waka Polres Konawe menekankan pentingnya memiliki kecerdasan emosional untuk melepaskan diri dari keabadian dunia, termasuk harta, tahta, jabatan, dan kedudukan. Kita tidak boleh mempertahankan egoisme emosional terhadap setiap titipan Allah SWT ketika Allah memintanya, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan keluarganya.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, Aku akan menambah nikmat-Ku padamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku benar-benar keras,” kata Waka Polres, sebelum mengakhiri khutbahnya.
Waka Polres Konawe, Kompol Alwi, S.Ag menegaskan bahwa penyembelihan hewan kurban juga dapat dimaknai sebagai upaya menghilangkan sifat-sifat kebinatangan dalam diri manusia, seperti serakah, keinginan untuk menang sendiri, tidak peduli, dan penindasan terhadap yang lemah.
Keikhlasan dan pengorbanan akan membuka pintu-pintu keberkahan. Sebuah negara yang dihuni oleh masyarakat yang memiliki keikhlasan dan jiwa pengorbanan akan menjadi negara yang diberkati, dengan penduduk yang sejahtera dalam pemerintahan, ekonomi, serta keamanan hukum yang berkeadilan.
Kesimpulan dari khotbah Wakapolres Konawe yang pertama, bahwa segala sesuatu adalah milik Allah dan kesadaran bahwa apa yang di miliki adalah titipan sementara, disinilah pentingnya kecerdasan emosional diterapkan. Kedua, kepemilikan itu akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT kelak di hari kemudian, sehingga menghadirkan keikhlasan di dalam setiap amalan adalah merupakan keharusan karena menjadi syarat utama diterimanya sebuah amal, di sinilah pentingnya kecerdasan spritual dirawat dengan baik.
“Ketiga, kita harus harus memilki nilai manfaat bagi sesama makhluk ciptaan Allah SWT sebagai buah dari kesadaran Kecerdasan sosial yang merupakan implementasi akhir dari kesadaran kecerdasan emosional dan kesadaran kecerdasan spritual sebagai mukmin yang sejati,” ungkapnya.
Mendasari tiga kesadaran kecerdasan tersebut, harus dapat menjadi perekat persatuan dan persaudaraan dalam setiap situasi dan kondisi, termasuk pada pelaksanaan pemilu tahun 2024 yang tahapan pelaksanaannya sedang berlangsung saat ini.
Demikianlah penutup khutbah yang disampaikan oleh Waka Polres Konawe, Kompol Alwi, S.Ag, sebagai pengingat bagi seluruh jamaah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta melepaskan sifat-sifat negatif dalam diri. Semoga perayaan Hari Raya Iduladha ini membawa berkah dan kebahagiaan bagi umat Islam di Konawe dan seluruh dunia.
Laporan Redaksi