KENDARI, rubriksatu.com – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pemuda Tani Indonesia Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan audiensi dengan Perum Bulog Sultra sebagai bagian dari upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam sektor pertanian, khususnya terkait stabilisasi harga gabah kering.
Dalam pertemuan ini, DPD Pemuda Tani Indonesia Sultra membahas implementasi kebijakan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menetapkan harga gabah kering Rp 6.500 per kilogram (Kg). Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta menjaga stabilitas distribusi pangan di Indonesia.
Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Sultra, Muh. Miradz, menegaskan bahwa audiensi ini bertujuan untuk mengawal dan memastikan keberhasilan program kerja pemerintah.
“Kedatangan kami adalah bentuk dukungan penuh terhadap kebijakan Pak Prabowo, terutama dalam sektor pertanian dan pangan,” ungkap Miradz, Jumat (14/2/2025).
Program yang menjadi fokus utama adalah makan bergizi gratis dan swasembada pangan. Menurutnya, DPD Pemuda Tani Indonesia Sultra akan berperan aktif dalam mendukung kelancaran program ini.
“Kami ingin memastikan bahwa program makan bergizi gratis dan swasembada pangan dapat berjalan dengan baik di Sultra,” tambahnya.
Miradz juga menyebutkan bahwa hasil dari audiensi ini akan menjadi bahan evaluasi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) mendatang.
“Kami akan membawa hasil pertemuan ini ke Rakernas sebagai bahan evaluasi dan landasan untuk langkah-langkah strategis berikutnya,” ujarnya.
Bulog Sultra Dukung Swasembada Pangan
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra, Siti Mardati Saing, menyambut baik audiensi dengan DPD Pemuda Tani Indonesia Sultra. Ia menegaskan bahwa Bulog juga berkomitmen mendukung program swasembada pangan nasional.
“Swasembada pangan adalah tugas kita bersama. Kami di Bulog siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemuda Tani Indonesia, untuk memastikan keberlanjutan program ini,” katanya.
Menurut Siti, kebijakan harga gabah kering Rp 6.500 per Kg menjadi angin segar bagi para petani, terutama di Sulawesi Tenggara.
“Banyak petani yang bersyukur dengan kebijakan ini karena harga gabah menjadi lebih stabil dan menguntungkan,” imbuhnya.
Ia pun berharap dukungan penuh dari berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah, agar kebijakan ini dapat berjalan optimal.
“Kami berharap ada sinergi antara semua pihak, terutama pemerintah, agar program ini bisa sukses dan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutupnya.
Laporan: Redaksi