KENDARI, rubriksatu.com – Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, S.E., M.Si., memaparkan capaian dan kinerja Pemerintah Kabupaten Konawe dalam penilaian Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, yang berlangsung di Ruang Rapat Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10/2025).
Dalam paparannya, Wabup menegaskan bahwa Pemkab Konawe terus menunjukkan komitmen kuat dan langkah strategis dalam mempercepat penurunan angka stunting secara terukur, terintegrasi, dan berkelanjutan.
“Seluruh desa lokus telah kita sesuaikan dengan hasil pemantauan dan evaluasi tahun sebelumnya. Kini, setiap desa memiliki rencana kegiatan yang lebih terarah dan mendukung percepatan penurunan stunting,” ujar Syamsul Ibrahim.
Wabup menjelaskan, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Konawe telah melakukan berbagai langkah konkret di lapangan. Salah satunya dengan menetapkan 25 desa lokus stunting baru yang seluruhnya telah memiliki rincian kegiatan dalam rencana kerja tahun 2025.
Salah satu program prioritas tahun ini adalah pengelolaan layanan kesehatan bagi anak usia pendidikan dasar, dengan pendanaan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik.
Dari total 33 rekomendasi kegiatan hasil rencana aksi sebelumnya, 32 telah terakomodir dalam APBD, sementara satu program yang sempat tertunda pada 2024 yakni promosi dan sosialisasi kelompok ketahanan dan kesejahteraan keluarga kini telah dimasukkan kembali dalam perencanaan tahun 2025.
Selain itu, Pemkab Konawe juga telah melaksanakan Rembuk Stunting di 29 kecamatan serta desa dan kelurahan, yang digelar sepanjang Januari–Februari 2024 bersamaan dengan Musrenbang RKPD.
Kegiatan tersebut menjadi forum lintas sektor untuk mengidentifikasi permasalahan, menyepakati intervensi prioritas, dan menyusun rencana kegiatan penanganan stunting tahun 2025.
Hasil rembuk dituangkan dalam berita acara dan daftar intervensi prioritas yang mencakup lokasi, volume, dan pelaksana kegiatan dari masing-masing OPD. Salah satu contoh konkret adalah di Kecamatan Wonggedo, yang akan melaksanakan pengadaan sarana posyandu dan pelatihan kader KPM oleh Dinas Kesehatan Konawe pada tahun anggaran 2025.
Menurut Wabup, aksi konvergensi ketiga telah berjalan partisipatif, terintegratif, dan terdokumentasi hingga ke tingkat desa.
Rembuk Stunting tingkat kabupaten pun telah dilaksanakan bersamaan dengan Musrenbang RKPD 2025 serta penyusunan RPJPD 2025–2045, sebagai bentuk sinkronisasi arah pembangunan daerah dengan percepatan penurunan stunting.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Pejabat Bupati Konawe, dihadiri unsur Forkopimda, pimpinan OPD, camat, kepala desa, serta mitra pembangunan. Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting dan penyusunan berita acara rembuk lintas sektor.
Seluruh kegiatan aksi konvergensi telah dipublikasikan melalui media sosial dan media massa, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas publik atas upaya nyata Pemkab Konawe menurunkan angka stunting.
“Dengan kerja sama lintas sektor dan komitmen bersama, kita optimistis mampu mencapai target Konawe Bebas Stunting. Semua program kini berjalan searah dengan kebijakan nasional dan provinsi,” tutup Syamsul Ibrahim.
Melalui berbagai capaian tersebut, Pemerintah Kabupaten Konawe menegaskan perannya dalam membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif menuju Konawe yang sejahtera dan berdaya saing.
Editor Redaksi













