KONAWE, rubriksatu.com – Suasana hangat dan penuh keakraban tampak jelas di salah satu warung kopi sederhana di jantung Kota Unaaha, Kabupaten Konawe, Rabu (23/7/2025).
Di antara aroma kopi yang mengepul dan gelak tawa santai, Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, SE., M.Si, memilih cara berbeda untuk menjalin sinergi ngopi bareng jurnalis.
Bukan sekadar kebiasaan lama yang tak pernah pudar, nongkrong di warung emperan sambil menyeruput kopi telah menjadi cara Syamsul Ibrahim merawat kedekatan dengan rakyat termasuk dengan para pewarta.
Dikenal sebagai politisi yang membumi, Syamsul yang pernah menjabat anggota DPRD Sultra selama tiga periode, menyulap pertemuan santai ini menjadi forum terbuka untuk mendiskusikan arah kebijakan pembangunan Konawe.
“Kami ingin membangun Konawe dengan pendekatan kolaboratif. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Media punya peran penting dalam mengontrol dan menyuarakan jalannya program,” tegas Syamsul di hadapan para jurnalis dari berbagai media.
Tak hanya menyeduh kopi, pertemuan ini membahas berbagai isu strategis. Mulai dari penguatan sektor pertanian sebagai basis ekonomi lokal, pembenahan infrastruktur dasar, hingga peningkatan pelayanan publik sebagai hak dasar masyarakat Konawe.

Syamsul juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah, yang menurutnya tidak lepas dari peran media sebagai kanal penyampai informasi yang jujur dan berimbang.
“Jika informasi dari pemerintah dipahami dan disampaikan secara objektif oleh media, maka kepercayaan masyarakat juga akan tumbuh,” jelas politisi PAN tersebut.
Para jurnalis menyambut positif forum ini. Bagi mereka, pertemuan santai seperti ini lebih bermakna dibandingkan konferensi pers formal yang kerap kaku dan sepihak.
“Bicara dari hati ke hati seperti ini jauh lebih bernilai. Ini bisa jadi awal sinergi yang lebih kuat antara pemerintah dan media,” ujar Saldi, salah satu jurnalis yang hadir.
Pertemuan yang dijadwalkan hanya satu jam, akhirnya berlangsung berjam-jam. Diskusi yang hangat dan penuh keterbukaan membuat waktu berlalu tanpa terasa.
Menutup pertemuan, Syamsul menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang komunikasi dengan media dan elemen masyarakat lainnya.
“Pembangunan itu soal kepercayaan dan keterbukaan. Dan saya percaya, dari warung kopi seperti ini, banyak hal besar bisa dimulai,” pungkasnya.
Laporan Redaksi