Perjuangan Guru Melintasi Jalan Tergenang Demi Mengajar di Kampung Adat Hukaea Laea

BOMBANA, Rubriksatu.com – Potret perjuangan para guru di pelosok kembali menyentuh hati. Kali ini datang dari Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Para pendidik yang ditugaskan di Kampung Adat Hukaea Laea harus menghadapi medan ekstrem demi menyampaikan ilmu kepada anak-anak di daerah terpencil tersebut.

Dalam sebuah dokumentasi yang beredar, tampak para guru menumpangi mobil pick up untuk menembus jalan yang tergenang air. Jalan tanah yang becek akibat hujan deras membuat kendaraan sulit melaju. Tak jarang mobil harus didorong bersama-sama karena terjebak lumpur atau terendam air.

“Satu-satunya akses ya ini. Kami harus tetap berangkat, meski harus dorong mobil atau jalan kaki bila perlu. Anak-anak menunggu kami di sana,” ujar salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya.

Kampung Adat Hukaea Laea berada di wilayah pedalaman Desa Watu-Watu, Kecamatan Lantari Jaya, Bombana. Akses jalan yang rusak parah dan belum teraspal menjadi tantangan tersendiri bagi para tenaga pendidik.

Meski begitu, semangat para guru tak pernah padam. Mereka mengaku, pendidikan adalah jalan perubahan bagi masyarakat, dan kehadiran mereka menjadi harapan besar bagi generasi muda di kampung adat tersebut.

Warga setempat pun mengapresiasi semangat para guru. “Kami sangat bersyukur masih ada guru yang mau datang ke sini, meski kondisi jalan sangat memprihatinkan,” kata Mansur Lababa, Kepala Kampung Adat Hukaea Laea.

Hingga kini, akses jalan menuju kampung adat tersebut masih menjadi persoalan utama. Masyarakat dan para guru berharap, pemerintah daerah dan pusat dapat segera memperhatikan dan merealisasikan pembangunan infrastruktur demi kelancaran pendidikan di wilayah terpencil itu.

Laporan redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *