Tiga Warga Terluka, Bupati Konsel Hentikan Pembukaan Lahan PT MS

KONSEL, rubriksatu.com – Situasi memanas di Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), usai bentrokan antara warga petani dan karyawan perusahaan sawit PT Marketindo Selaras (MS) yang menyebabkan tiga orang luka-luka.

Bupati Konsel, Irham Kalengggo, akhirnya turun tangan dengan menghentikan sementara seluruh aktivitas pembukaan lahan perusahaan tersebut.

Langkah ini dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Konsel Nomor 500.8.1/2741 yang diterbitkan pada 10 Juni 2025 dan ditujukan langsung kepada Manajer Operasional PT MS.

Dalam surat tersebut, Bupati menyatakan keprihatinan mendalam atas konflik yang terjadi pada 6 Juni 2025, di mana bentrok antara Aliansi Masyarakat Tani Angata dan pihak perusahaan mengakibatkan tiga korban luka-luka.

“Kami menyampaikan keprihatinan dan perhatian serius atas kejadian ini. Untuk itu, saya memerintahkan agar aktivitas pembukaan lahan seluas 1.300 hektar dihentikan sampai proses hukum dan klarifikasi lahan rampung,” ujar Irham Kalengggo.

Penghentian ini dilakukan demi meredam eskalasi konflik, menjaga stabilitas sosial di wilayah tersebut, dan memberikan ruang bagi penyelesaian secara damai antara perusahaan dan masyarakat.

Namun, konflik ini bukan hanya soal lahan. Masyarakat menduga perusahaan telah melangkahi batas kesepakatan dan mengabaikan aspirasi lokal, sehingga menimbulkan ketegangan yang berujung bentrokan fisik.

“Perusahaan harus berkoordinasi intensif dengan aparat keamanan, pemerintah desa dan kecamatan, serta semua pemangku kepentingan untuk menemukan solusi yang adil,” tegas Ilham.

Kritik pun mencuat dari kalangan aktivis dan pemerhati agraria yang menilai bahwa konflik ini merupakan akumulasi dari pembiaran konflik tenurial yang sudah lama terjadi di wilayah perkebunan sawit.

“Kalau tidak ada kontrol ketat, konflik berdarah seperti ini akan terus terulang. Ini bukan sekadar konflik lahan, ini pertarungan hidup masyarakat adat dan petani atas ruang yang makin terjepit,” ujar salah satu aktivis lokal.

PT Marketindo Selaras kini disorot tajam. Publik menanti, apakah penghentian sementara ini akan benar-benar menjadi langkah awal penyelesaian atau hanya upaya meredam gejolak tanpa solusi jangka panjang.

Laporan Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *