BOMBANA, rubriksatu.com – Pemerintah Kabupaten Bombana terus menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan program 100 hari kerja, khususnya dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem dan memperkuat ekonomi desa.
Hal ini terlihat dari kegiatan penyerahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dan penyertaan modal untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di seluruh wilayah Pulau Kabaena, Rabu (9/4/2025).
Dalam kunjungan perdananya ke Pulau Kabaena, Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si., didampingi Wakil Bupati Bombana, menyerahkan secara simbolis BLT Dana Desa kepada 698 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan yang disalurkan merupakan hak warga untuk periode Januari hingga Maret 2025, dengan total anggaran mencapai Rp628.200.000.
Tak hanya itu, Bupati juga menyerahkan bantuan penyertaan modal kepada 28 BUMDes se-Pulau Kabaena dengan total anggaran senilai Rp4.222.928.000.
“Penyerahan BLT ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Khusus Pulau Kabaena, ada 698 KPM yang menerima bantuan sebesar Rp628 juta lebih. Sedangkan penyertaan modal BUMDes sebanyak 28 unit dengan total anggaran lebih dari Rp4,2 miliar,” ujar Bupati Burhanuddin.
Mantan Kepala Dinas PU dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara itu juga mengungkapkan bahwa kegiatan serupa akan segera dilakukan di wilayah lain, seperti Rumbia, Rarowatu, dan Poleang.
“Dalam waktu dekat, kita juga akan menyerahkan BLT Dana Desa serta penyertaan modal BUMDes untuk wilayah daratan, termasuk Rumbia dan Poleang,” tambahnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bombana, M. Hadi Rahardjo Putra, S.IP., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan desa, sekaligus langkah konkrit pemerintah daerah dalam meningkatkan perekonomian desa.
“Penyerahan BLT Dana Desa ini dirangkaikan dengan penyertaan modal BUMDes sebagai bagian dari program ketahanan pangan desa,” jelasnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Bombana, Abady Makmur, menyebutkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap visi Bupati dan Wakil Bupati dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui program One Village One Product.
“Program ini merupakan langkah strategis untuk mendorong setiap desa memiliki produk unggulan. Penyertaan modal BUMDes menjadi penggerak ekonomi desa dalam kerangka program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati,” ungkap Abady.
Langkah cepat Pemerintah Kabupaten Bombana ini membuktikan bahwa pembangunan desa dan penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas utama dalam mewujudkan Bombana yang mandiri, produktif, dan sejahtera.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, desa, dan masyarakat, diharapkan program-program strategis ini dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan warga Bombana.
Laporan Redaksi