JAKARTA, rubriksatu.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin Rapat Terbatas dengan agenda utama Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin (21/1/2025) di Istana Merdeka.
Rapat ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, kemudian Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN), Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, serta Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono dan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya pembangunan IKN dilaksanakan sesuai dengan timeline dan tahapan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ia menekankan bahwa pembangunan fasilitas pemerintahan menjadi prioritas utama dalam mewujudkan IKN sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia.
Presiden Prabowo menggarisbawahi bahwa pembangunan fasilitas pemerintahan akan difokuskan pada tiga lembaga utama, yaitu legislatif (DPR RI, DPD RI, dan MPR RI), yudikatif, serta eksekutif. Hal ini bertujuan menciptakan tata pemerintahan yang lengkap dan mencerminkan nilai-nilai demokrasi bangsa Indonesia.
“Harapan Bapak Presiden adalah menuntaskan pembangunan tiga lembaga tersebut. Dengan demikian, ketika ketiga fungsi pemerintahan berjalan, kita sudah bisa melaksanakan tugas-tugas politik, baik yang sifatnya harian maupun strategis,” ungkap salah satu menteri yang hadir dalam Ratas.
Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa pembangunan IKN adalah langkah strategis untuk menciptakan pemerataan pembangunan, memperkuat identitas nasional, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan didukung infrastruktur modern dan fasilitas pemerintahan yang representatif, IKN diharapkan menjadi simbol kemajuan Indonesia di mata dunia.
Kehadiran Menteri PUPR, Menteri PPN, dan Kepala Otorita IKN dalam Rapat terbatas ini menunjukkan sinergi lintas sektor dalam merealisasikan pembangunan IKN. Komitmen bersama untuk menjadikan IKN sebagai pusat pemerintahan yang efisien, berkelanjutan, dan inovatif menjadi landasan utama dalam proses pembangunan ini.
Presiden Prabowo menutup rapat dengan menginstruksikan percepatan pembangunan fasilitas prioritas, memastikan sumber daya yang terlibat bekerja secara optimal, serta tetap mematuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahap pembangunan.
Laporan Redaksi