BOMBANA, rubriksatu.com – Permohonan sengketa pemilihan antara peserta pemilihan dengan penyelenggara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana 2024 mulai digelar hari ini, Senin, 15 Juli 2024, di Ruang Sidang Bawaslu Kabupaten Bombana. Musyawarah ini dihadiri oleh pihak pemohon dan pihak termohon.
Permohonan sengketa ini diajukan oleh pasangan bakal calon Abady Makmur dan Ridwan Salamin (Barisan Kita) sebagai pemohon, dengan KPU Kabupaten Bombana sebagai termohon. Sengketa ini telah diregister dengan nomor permohonan 002/PS.PNM.LG/74/7406/VII/2024 tertanggal 1 Juli 2024.
Menariknya, pasangan Abady Makmur dan Ridwan Salamin hadir hanya didampingi oleh staf tanpa pengacara, sementara KPU Kabupaten Bombana didampingi oleh empat pengacara dari Kantor Hukum BARON HARAHAP & PARTNERS. Situasi sempat tegang ketika pemohon meminta agar semua kuasa hukum memperlihatkan surat kuasa dari termohon dan kartu anggota advokat. Setelah majelis menegaskan bahwa hanya penerima kuasa yang memenuhi ketentuan perundang-undangan yang boleh mendampingi termohon, kuasa hukum termohon mengikutkan tiga orang dalam surat kuasa. Perbaikan surat kuasa akan diselesaikan sebelum penyampaian jawaban termohon.
Saat dikonfirmasi mengenai tidak adanya penasihat hukum yang mendampingi pemohon, mantan legislator dua periode ini menjawab bahwa permohonan sengketa tidak mesti menggunakan kuasa hukum. “Adapun mengenai tidak adanya penasihat hukum yang mendampingi kami sebagai pemohon, bagi kami tidak masalah sebab kami memahami apa materi yang kami dalilkan,” jawabnya singkat.
Adapun materi gugatan pemohon, Bang AM (sapaan Abady Makmur) menjelaskan bahwa ada dua alasan permohonan yang diajukan. Pertama, terdapat 116 pendukung yang menurut termohon tidak ada dalam DPT. Kedua, terdapat perbedaan jumlah dukungan yang memenuhi syarat sebanyak 125 pendukung yang ada dalam Silon dengan yang ada dalam berita acara.
Laporan Redaksi
