KOLTIM, RUBRIKSATU.com – Kelurahan Penanggo Jaya, Kecamatan Lambandia, menjadi saksi upaya serius Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur dalam mengembalikan kejayaan kakao di daerah ini.
Pada Sabtu, (8/6/2024), digelar pelatihan teknis Good Agriculture Practice (GAP) komoditi kakao di Kawasan I CARE Sultra. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya intensif yang terus dilakukan untuk memenuhi harapan Bupati Kolaka Timur, Abd Azis SH MH, agar komoditi kakao atau tanaman cokelat kembali berjaya.
Visi Bupati Koltim Abd Azis dan Harapan Petani
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Koltim, Lasky Paemba SP MSi, menekankan pentingnya pelatihan teknis GAP sebagai pedoman untuk membudidayakan tanaman dengan benar dan baik, serta ramah lingkungan.
“Pak bupati kita memiliki harapan dan keinginan yang tinggi agar komoditi tanaman cokelat ini kembali berjaya di daerah ini seperti awal tahun 2000-an lalu. Untuk mewujudkan itu, beliau selalu mengingatkan dan mendorong dinas terkait seperti kami untuk terus mencari tahu langkah-langkah selanjutnya, berkoordinasi dengan instansi terkait, dan sebagainya,” ucap Lasky.
Beberapa prinsip GAP yang diajarkan dalam pelatihan ini mencakup pengolahan tanah, pembibitan, pemupukan, pemangkasan, panen sering, sanitasi kebun, pasca panen, dan praktik ramah lingkungan.
Lasky berharap para petani peserta pelatihan dapat memperoleh informasi komprehensif terkait GAP dan mampu mengaplikasikannya di lahan usaha tani mereka. Tujuannya adalah agar petani dapat memproduksi kakao berkualitas yang dapat bersaing di pasar.
Tantangan dan Upaya
Bupati Koltim Abd Azis mengakui bahwa produksi kakao di kabupaten ini mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan GAP pada perkebunan kakao.
“Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan terkait Good Agriculture Practices (GAP) sebagai upaya peningkatan kapasitas petani binaan,” jelas Bupati.
Metode pelaksanaan kegiatan ini menggunakan pendekatan partisipatif, melibatkan peserta dari awal hingga akhir program. Program dilaksanakan melalui empat kegiatan utama yaitu persiapan, penyusunan bahan, pelatihan dan pendampingan, serta finalisasi.
Masa Depan yang Cerah
Pelatihan teknis GAP ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menanamkan harapan baru bagi petani kakao di Kolaka Timur. Dengan penerapan praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan, diharapkan produksi kakao akan meningkat dan para petani dapat merasakan manfaat ekonomi yang lebih baik.
Bupati Abd Azis menegaskan komitmennya untuk terus mendukung sektor pertanian di Kolaka Timur, khususnya komoditi kakao. “Kami ingin melihat komoditi kakao kembali menjadi andalan daerah ini. Dengan pelatihan seperti ini, kami yakin petani akan lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada,” tutupnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan penerapan GAP yang konsisten, harapan untuk mengembalikan kejayaan kakao di Kolaka Timur kini bukanlah mimpi, tetapi sebuah kenyataan yang sedang diwujudkan.
Laporan Redaksi