KONAWE, rubriksatu.com – Seorang petani nilam bernama Nasran, warga Desa Andoluto, Kecamatan Latoma, Kabupaten Konawe, menggegerkan warga sekitar dengan penemuan sebuah bom mortir di kebunnya pada Selasa pagi (15/4/2025) sekitar pukul 09.00 WITA.
Bom tersebut ditemukan di area kebun nilam yang terletak di belakang rumah Nasran, tepat di kaki perbukitan. Awalnya, Nasran berniat membersihkan kebun, namun justru menemukan benda mencurigakan berbentuk silinder logam.
“Awalnya itu bapak Nasran mengira, benda itu cuma besi tua, kemudian ia sempat pukul-pukul pakai parang. Setelah dilihat lebih dekat, ia curiga itu bom, lalu ia bawa ke depan rumahnya dan selanjutnya warga langsung lapor ke Babinsa,” ungkap Irfan warga Latoma yang menceritakan kronologis penemuan bom mortir tersebut kepada media ini.
Irfan, menyebutkan bahwa kebun milik Nasran berada di lereng gunung, sehingga diduga mortir tersebut merupakan sisa peninggalan masa perang.
“Lokasinya memang dekat gunung, bisa jadi itu sisa-sisa perang,” ujarnya.
Warga yang menyadari potensi bahaya benda tersebut segera menghubungi Babinsa setempat. Saat ini, Tim Gegana Polda Sulawesi Tenggara telah dikerahkan dan tengah dalam perjalanan menuju lokasi, yang berjarak sekitar dua jam dari pusat kota Unaaha.
“Kami bersama tim Gegana saat ini sedang menuju lokasi. Nanti akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah mortir masih aktif atau tidak,” ujar Kabag OPS Polres Konawe, Kompol Ilham, SH.
Diduga kuat, bom mortir tersebut merupakan peninggalan pasukan Jepang saat melakukan invasi ke Indonesia antara tahun 1942 hingga 1945.
Pihak kepolisian mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak menyentuh benda mencurigakan yang ditemukan, serta segera melaporkan ke pihak berwenang jika menemukan benda serupa.
Laporan Redaksi