Abd Azis Canangkan Pekan Imunisasi Nasional Penanggulangan KLB Polio di Lambandia

Advertisements

KOLTIM, rubriksatu.com – Kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam rangka penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio kembali dilaksanakan di SDN 1 Penanggo Jaya, Kecamatan Lambandia, pada Selasa, 23 Juli 2024.

Acara ini dipimpin langsung oleh Bupati Koltim, Abd Azis, SH, MH. Hadir pula Ketua DPRD Koltim, Suhaemi Nasir, SP, Ketua TP PKK Koltim, Hartini Azis, AMa, Sekda Koltim, Andi Muh Iqbal Tongasa, SSTP, MSi, serta pimpinan OPD, TNI-Polri, Camat Lambandia, Kapus Lambandia, dan Kepala desa se-Kecamatan Lambandia. Selain itu, ratusan siswa turut serta dalam kegiatan vaksinasi polio ini.

Bupati Koltim, Abd Azis, menunjukkan tekadnya yang luar biasa dalam menanggulangi polio di Koltim. Ia berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh anak-anak di Bumi Sorume bebas dari polio. Sebagai bentuk keseriusannya, pada awal bulan ini, ia telah menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait penanggulangan penyakit polio yang saat ini menyasar seluruh wilayah Indonesia.

Surat Edaran nomor 100.3.4.2/2783 Tahun 2024 tersebut tentang Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam rangka Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Kabupaten Koltim, ditandatangani secara elektronik pada 4 Juli lalu.

Dalam SE tersebut dijelaskan bahwa polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak. Virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian. Oleh karena itu, pencegahan melalui imunisasi sangatlah penting. Berdasarkan penilaian risiko dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia dikategorikan sebagai wilayah dengan risiko tinggi penularan polio. Sebanyak 32 (84%) provinsi dan 399 (78%) kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.

Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio tipe 2 telah dilaporkan terjadi sejak akhir 2022 hingga saat ini di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Status KLB ini belum dicabut karena kasus masih terus dilaporkan. Selain itu, kasus polio tipe 1 juga dilaporkan di Provinsi Papua Tengah. Oleh karena itu, diperlukan upaya respon imunisasi yang masif dengan cakupan tinggi dan merata untuk memutus transmisi virus polio, baik tipe 2 maupun tipe 1.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pemda Koltim perlu melaksanakan percepatan peningkatan cakupan imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) dan Oral Polio Vaccine (OPV) untuk memutus transmisi virus polio dan meningkatkan imunitas masyarakat. Hal ini diharapkan dapat mendukung upaya Indonesia Bebas Polio.

Bupati Abd Azis menyampaikan komitmennya sebagai pimpinan daerah untuk terus mencegah timbulnya kasus polio pada anak-anak di Koltim. “Masalah polio ini sulit untuk diobati, sehingga dengan kegiatan sosialisasi dan vaksinasi imunisasi polio ini merupakan tindakan preventif pemerintah daerah dalam mencegah polio di Wonua Sorume ini,” ujar Bupati.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh masyarakat Koltim semakin sadar akan pentingnya imunisasi polio demi tercapainya generasi yang sehat dan bebas polio.

Laporan Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *