Oleh: Amsir, S.S (Pengamat Politik Bombana)
BOMBANA, rubriksatu.com – Ketentuan Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkan bahwa gubernur, bupati, dan walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. Untuk mewujudkan amanah tersebut, telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi undang-undang. Ketentuan ini telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Bombana.
Jika memperhatikan tahapan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2024 tentang Tahapan Pemilihan Kepala Daerah, ditegaskan bahwa pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati dilaksanakan pada tanggal 27-29 Agustus 2024.
Berdasarkan hitungan kalender, sampai tanggal 27 Agustus 2024, hanya terdapat 31 hari kalender sebelum pendaftaran calon bupati dan wakil bupati dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bombana. Namun, sampai saat ini, Ir. Burhanuddin, M.Si sebagai kandidat yang memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan calon lainnya, belum mengumumkan pasangannya alias calon wakil bupati yang akan ia ajak untuk melenggang menjadi bupati dan wakil bupati untuk masa jabatan 2024-2029.
Kondisi dan dinamika ini cukup menarik perhatian publik, terutama bagi tim, relawan, dan simpatisan Ir. Burhanuddin, M.Si. Sebagian besar dari mereka bertanya-tanya mengenai figur siapakah yang tepat untuk digandeng sebagai wakilnya.
Pengaruh Pasangan Burhanuddin terhadap Kemenangan dalam Pilkada 2024
Untuk memenangkan pemilihan bupati Bombana 2024, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, yakni:
1. Rekam jejak pasangan.
2. Tingkat elektabilitas pasangan.
3. Pengalaman pasangan.
4. Politik identitas.
Dalam tulisan ini, penulis akan menguraikan faktor empat, yaitu politik identitas, sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kemenangan Ir. Burhanuddin, M.Si, tanpa meragukan bahwa calon pasangannya memiliki rekam jejak yang baik, tingkat elektabilitas, dan pengalaman yang mumpuni.
Pengaruh Politik Identitas
Politik identitas berkaitan dengan masalah etnis, agama, ideologi, dan kepentingan lokal elite politik untuk menguntungkan dirinya sendiri atau kelompok tertentu. Politik identitas terjadi karena adanya pengaruh dasar parsial maupun interaksional, sehingga terbentuknya identitas etnis dan agama yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial.
Lahirnya hubungan antara politik identitas dengan perubahan sosial memberikan nilai etnisitas terhadap dua kelompok etnis besar di Kabupaten Bombana, yaitu Moronene dan Bugis, tanpa mengabaikan keberadaan komunitas lain yang memiliki peran penting dalam menentukan kemenangan calon, termasuk Burhanuddin.
Pilkada Bombana dari Masa ke Masa
Sepanjang ingatan penulis, Kabupaten Bombana telah mengadakan pemilihan bupati dan wakil bupati sebanyak tiga kali:• Pilkada 2005-2010 dengan pemenang Dr. H. Atikurrahman-Muh. Subhan Tambera.
• Pilkada 2012-2017 dengan pemenang H. Tafdil, SE, MM-Ir. Hj. Masyhura.
• Pilkada 2017-2022 dengan pemenang H. Tafdil, SE, MM-Ir. Johan Salim.
Dari tiga kali pelaksanaan Pilkada, belum pernah ada pasangan calon bupati dan wakil bupati yang berasal dari komunitas yang sama. Selalu berpasangan antara komunitas Bugis dan Moronene atau sebaliknya.
Dengan demikian, dari pengalaman yang terjadi selama tiga kali pelaksanaan Pilkada, terbentuk opini di kalangan masyarakat Bombana bahwa pasangan bupati dan wakil bupati kabupaten Bombana tahun 2024-2029 sebaiknya mempertimbangkan wakil bupati dari kalangan etnis Moronene atau sebaliknya jika calon bupati berasal dari komunitas Moronene, maka calon wakilnya sebaiknya dari komunitas Bugis.
Prediksi Bakal Calon Bupati Bombana 2024-2029
Melihat dinamika politik lokal Bombana saat ini, tidaklah berlebihan jika penulis mengasumsikan bahwa Pilkada Bombana akan diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu Andi Nirwana Sebbu, SP, MM, pasangan Ir. Burhanuddin, M.Si, dan Andi Muhammad Khaikal, dengan tambahan kemungkinan dari Hasrat, Irdan, dan Arsyad. Semua tergantung pada surat keputusan pencalonan dari partai politik. Penulis memprediksi bahwa peserta Pilkada Bombana hanya akan menampilkan maksimal empat calon dan minimal dua calon dari partai politik setelah gugurnya Abady Makmur dan Ridwan sebagai bakal calon bupati dari jalur independen.
Siapa Pasangan Burhanuddin, M.Si yang Berpotensi Memberi Kontribusi Kemenangan?
Dari uraian pasangan calon bupati Bombana dari periode 2005 hingga periode 2022, penulis dapat memastikan bahwa Burhanuddin sejatinya akan berpasangan dengan kandidat yang mewakili etnis Moronene.
Disamping itu, perlu mempertimbangkan keterwakilan wilayah hubungannya dengan basis suara untuk meraih kemenangan. Berikut adalah kandidat pasangan dari etnis Moronene yang menurut pandangan penulis akan mempengaruhi kemenangan Burhanuddin, M.Si dalam pemilihan bupati tahun 2024 berdasarkan keterwakilan wilayah:
Wilayah Kabaena
1. H. Sahrun Gaus, SP, MM
2. Ahmad Yani, S.Pd, M.Si
3. Amiadin, S.H
4. Syamsul Hidayat
Wilayah Rumbia dan Pemekarannya
1. Heryanto
2 Ir. H. Johan Salim, SP, MM
3. H. Kasra Munara
4. Muh. Kasim, SE
Wilayah Poleang dan Pemekarannya
1. Hj. Sitti Saleha, SE, M.Si
2. Anton Ferdinan, S.Pd
3. Syukur, S.IP
4. Abady Makmur, S.IP, S.H
Analisis Politik Pasangan Burhanuddin
– Pertimbangan Wilayah Kabaena
Burhanuddin memiliki dukungan kuat di Kabaena karena kesuksesannya memberi perubahan selama menjabat sebagai Pj. Bupati Bombana. Siapapun figur yang ia gandeng sebagai wakil dari Kabaena tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kemenangannya.
Menghindari opini negatif terkait “Kabaenanisasi” dimana semua pemangku jabatan strategis berasal dari Kabaena.
– Pertimbangan Wilayah Rumbia dan Pemekarannya
Kandidat potensial: H. Kasra Munara, Ir. H. Johan Salim, SP, MM, dan Heryanto. Namun, Johan Salim kemungkinan akan mempertahankan posisinya di DPRD dan Heryanto kemungkinan bergandengan dengan Andi Nirwana Sebbu.
– Pertimbangan Wilayah Poleang dan Pemekarannya
Kandidat potensial: Hj. Sitti Saleha, Anton Ferdinan, Syukur, S.IP, dan Abady Makmur, S.IP, S.H. Wilayah Poleang memiliki jumlah pemilih terbanyak, menjadikannya basis yang penting.
Kesimpulan
Pasangan Ir. Burhanuddin, M.Si sebaiknya mengambil pasangan dari perwakilan Moronene daratan yang memiliki pengalaman, basis yang jelas, serta tim dan relawan yang siap bekerja untuk memenangkan pertarungan.
Penulis adalah Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bombana.
Editor: Redaksi
Kendari, Rubriksatu.com – Ketua Pertina Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Muhammad Ruri Ponosara, menyampaikan rasa…
KONAWE, rubriksatu.com – Dalam upaya meningkatkan minat baca dan memberikan motivasi kepada warga binaan, Dinas Perpustakaan…
KONAWE, rubriksatu.com – Dalam rangka mendukung implementasi Program Asta Cita, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Konawe mengadakan…
KONAWE, rubriksatu.com – Elektabilitas pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Konawe, Rusdianto dan Fachry Pahlevi…
KENDARI, rubriksatu.com – Lurah Korumba, Wahid Sulfian, diduga terlibat politik praktis dengan mengarahkan sejumlah Ketua RW…
Kendari, Rubriksatu.com- Ajang bergengsi Prapopnas 2024 resmi dimulai hari ini. Acara pembukaan digelar dengan meriah…