JAKARTA, RUBRIKSATU.com – Sri Eko Sriyanto Galgendu pada tanggal 29 September 2023, di Sekretariat Forum Negarawan, Jl. Ir. H. Juanda Raya No. 4, Jakarta Pusat, mengungkap tabir kelam peristiwa G30S PKI (Gerakan 30 September 1965 Partai Komunis Indonesia) dengan bahasa yang melibatkan kedalaman bumi dan hati.
Pengungkapan ini menjadi sangat penting karena pemimpin dan Presiden Indonesia perlu memahami perasaan rakyat, identitas bangsa, dan karakter Negara Indonesia yang terkait dengan babak kelam sejarah negara ini.
Konferensi pers ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan kunci: (1) Apa yang sesungguhnya terjadi dalam hati Soekarno terkait peristiwa G30S PKI? (2) Apa yang dipikirkan oleh Soeharto tentang G30S PKI? (3) Bagaimana sikap politik Jokowi terkait G30S PKI dan apakah ada hubungannya dengan kepentingan politik China? Serta (4) Bagaimana Indonesia seharusnya menghadapi spekulasi tentang kemungkinan bangkitnya PKI di Indonesia?
Pertanyaan yang tak kalah penting adalah (5) Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Ibu Megawati terkait keterkaitan Soekarno dengan G30S PKI? (6) Apa harapan keluarga Jenderal (Purn) Ahmad Yani dan keluarga para pahlawan revolusi yang menjadi korban dalam peristiwa berdarah tahun 1965 tersebut?
Semua pertanyaan ini diajukan oleh Sri Eko Sriyanto Galgendu, Ketua Umum GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia), yang sebelumnya telah menginisiasi pertemuan antara korban G30S PKI beberapa tahun lalu.
Hampir 58 tahun telah berlalu sejak peristiwa kelam G30S PKI terjadi di Indonesia. Semua pertanyaan yang diajukan oleh wartawan dalam konferensi pers ini dijawab dengan bahasa yang mencakup dimensi bumi dan bahasa hati.
Kemampuan Sri Eko Sriyanto Galgendu untuk berbicara dengan bahasa bumi dan bahasa hati, yang membuatnya dikenal sebagai Wali Spiritual Bangsa Indonesia, telah membantunya dalam membangkitkan kesadaran dan pemahaman spiritual di kalangan bangsa Indonesia. Dia juga memiliki rencana untuk mengadakan pertemuan persaudaraan antar umat beragama di seluruh dunia dalam waktu dekat.
Mulai dari gambaran psikologis Soekarno hingga Presiden Soeharto, semuanya dia sampaikan dengan bahasa langit. Sri Eko Sriyanto Galgendu mengungkapkan sisi-sisi yang tak tertulis dalam peristiwa hitam ini.
Menurutnya, Soeharto, saat menjabat sebagai Panglima Kostrad, tidak pernah menduga bahwa peristiwa G30S akan terjadi. Oleh karena itu, menurut Wali Spiritual Indonesia ini, Soeharto bisa diyakini tidak terlibat dalam peristiwa G30S PKI, melainkan hanya bertindak tegas untuk mengatasi pemberontakan Komunis di Indonesia saat itu.
Selain itu, Sri Eko Sriyanto Galgendu juga mencatat adanya hubungan erat antara peristiwa G30S PKI dengan China dan Partai Komunis China yang berkaitan dengan upaya China saat ini untuk menghapus catatan buruk mereka dalam sejarah peristiwa ini.
Konferensi pers yang unik ini juga tersedia dalam format podcast di YouTube Forum Negarawan atau GMRI.
Dengan demikian, dia mengajukan usulan agar seluruh warga Indonesia mencari cara terbaik untuk mengatasi masa lalu yang terus menghantui dan memberikan beban pada bangsa ini.
Presiden Joko Widodo, yang terlihat berani dalam menghadapi dosa sejarah ini, tentu merasa berat memikul beban tersebut sebagai pemimpin bangsa.
Oleh Jacob Ereste
Kendari, Rubriksatu.com – Ketua Pertina Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Muhammad Ruri Ponosara, menyampaikan rasa…
KONAWE, rubriksatu.com – Dalam upaya meningkatkan minat baca dan memberikan motivasi kepada warga binaan, Dinas Perpustakaan…
KONAWE, rubriksatu.com – Dalam rangka mendukung implementasi Program Asta Cita, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Konawe mengadakan…
KONAWE, rubriksatu.com – Elektabilitas pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Konawe, Rusdianto dan Fachry Pahlevi…
KENDARI, rubriksatu.com – Lurah Korumba, Wahid Sulfian, diduga terlibat politik praktis dengan mengarahkan sejumlah Ketua RW…
Kendari, Rubriksatu.com- Ajang bergengsi Prapopnas 2024 resmi dimulai hari ini. Acara pembukaan digelar dengan meriah…