Categories: AdvetorialKesehatan

Selandia Baru Siapkan 60 M untuk Bantu Remaja “Move On”

Advertisements

jakarta, Rubriksatu- Belum lama ini, pemerintah Selandia Baru mengumumkan akan menyiapkan dana untuk membantu para remaja di negaranya yang patah hati pasca putus cinta.
Lewat kampanye bertajuk Love Better, pemerintah menganggarkan dana US$ 4 juta (Rp 60 miliar) selama tiga tahun melalui Kementerian Pembangunan Sosial untuk membantu remaja pulih dari putus cinta, menurut CNN.

Pemerintah Selandia Baru menyadari bahwa putus cinta adalah salah satu masalah utama para penduduk remajanya. “Putus cinta dipandang sebagai tantangan bersama,” kata Menteri Asosiasi Pembangunan Sosial dan Ketenagakerjaan Priyanca Radhakrishnan dalam sebuah pernyataan.
“Putus cinta memang menyebalkan,” bunyi sebuah video promosi untuk kampanye Love Better.

Video tersebut menampilkan klip remaja yang berbicara tentang perlunya memblokir mantan mereka dan beralih dari hubungan masa lalu mereka.
Love Better menyediakan layanan telepon khusus, teks, atau saluran bantuan email untuk kaum muda yang sedang putus cinta. Layanan ini dijalankan oleh Youthline, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mendukung orang-orang berusia 12 hingga 24 tahun. Youthline menerima sebagian anggaran untuk mendukung perluasan layanan saluran bantuan yang ada.
“Ini adalah cara untuk menginspirasi orang lain agar membangun kekuatan, harga diri, dan ketangguhan mereka sendiri,” ungkap Radhakrishnan.

Ia menyebut pendekatan kampanye Love Better yang memanfaatkan media sosial dan menciptakan komunitas untuk mengatasi dampak putus cinta sudah pernah dicoba sebelumnya.Menurut Kementerian Pembangunan Sosial, sebuah survei terhadap 1.200 anak muda Selandia Baru menemukan bahwa 68% telah mengalami patah hati yang luar biasa sakit karena putus cinta.

Radhakrishnan mengatakan tujuan dari kampanye ini adalah untuk mendukung kaum muda melalui masa-masa sulit pasca putus cinta agar dapat memberikan dampak positif dalam hubungan di masa depan.

Lebih dari itu, kampanye Love Better adalah bagian dari strategi nasional pemerintah yang lebih luas untuk menghapuskan kekerasan dalam keluarga dan kekerasan seksual.
“Selandia Baru memiliki statistik keluarga dan kekerasan seksual yang memalukan dan kami membutuhkan pendekatan inovatif untuk memutus siklus ini,” ucap Radhakrishnan.

Menurut Kementerian Kehakiman, setiap tahun, Polisi Selandia Baru menyelidiki lebih dari 100.000 insiden kekerasan dalam keluarga. Pada tahun 2020, polisi menerima 9.723 laporan kekerasan seksual dan sekitar setengah dari orang yang melaporkan pelanggaran kekerasan seksual di Selandia Baru berusia di bawah 18 tahun pada saat kejadian, menurut Kementerian Kehakiman.

Sumber (CNBC Indonesia)

redaksi

Recent Posts

Atlet Sultra Siap Tampil di Final Pra Popnas 2024: Ketua Pertina Sultra Mohon Doa dan Dukungan

Kendari, Rubriksatu.com – Ketua Pertina Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Muhammad Ruri Ponosara, menyampaikan rasa…

3 jam ago

Pekan Literasi “Bu INDAH” di Rutan Kelas IIB Unaaha: Memberi Inspirasi dan Harapan Melalui Buku

KONAWE, rubriksatu.com – Dalam upaya meningkatkan minat baca dan memberikan motivasi kepada warga binaan, Dinas Perpustakaan…

8 jam ago

Polres Konawe : Cegah Stunting dan Tingkatkan Kesehatan Anak

KONAWE, rubriksatu.com – Dalam rangka mendukung implementasi Program Asta Cita, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Konawe mengadakan…

8 jam ago

Rusdianto-Fachry Unggul Telak dengan Elektabilitas 46,1 Persen di Pilkada Konawe

KONAWE, rubriksatu.com – Elektabilitas pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Konawe, Rusdianto dan Fachry Pahlevi…

1 hari ago

Lurah Korumba Diduga Terlibat Politik Praktis, Netralitas ASN Jadi Sorotan

KENDARI, rubriksatu.com – Lurah Korumba, Wahid Sulfian, diduga terlibat politik praktis dengan mengarahkan sejumlah Ketua RW…

2 hari ago

Pembukaan Pra-popnas Resmi Digelar Hari Ini

Kendari, Rubriksatu.com- Ajang bergengsi Prapopnas 2024 resmi dimulai hari ini. Acara pembukaan digelar dengan meriah…

2 hari ago