Categories: DaerahHukrimMetro

Aksi Unjuk Rasa GAPH Sultra di Depan KPK Berakhir Ricuh

Advertisements

Jakarta, Rubriksatu.com – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh Gerakan Aktivis Peduli Hukum (GAPH) Sulawesi Tenggara (Sultra) di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berakhir ricuh pada Kamis siang. Massa yang tergabung dalam GAPH menuntut agar KPK segera memanggil dan memeriksa seorang anggota DPR RI berinisial BB, yang diduga terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi terkait penyalahgunaan dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) di Sulawesi Tenggara.

Aksi yang dihadiri oleh puluhan aktivis ini menuntut transparansi dan kecepatan KPK dalam mengusut kasus yang diduga merugikan negara hingga miliaran rupiah. Tomi Dermawan, presidium GAPH Sultra, menegaskan bahwa BB diduga kuat sebagai aktor intelektual dalam skema korupsi tersebut. “Aksi ini adalah bentuk keprihatinan kami terhadap praktik korupsi yang semakin merajalela. Kami mendesak KPK segera mengambil langkah konkret untuk memanggil dan memeriksa BB guna mengungkap kebenaran di balik kasus ini,” ujar Tomi.

Aksi ini merupakan yang keempat kalinya digelar oleh GAPH Sultra. Namun, hingga kini KPK belum memberikan respons tegas terkait tuntutan mereka. “Kami sudah menggelar aksi ini sebanyak empat kali, namun KPK belum juga mengambil tindakan tegas terkait dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh saudara BB pada dana CSR Bank Indonesia,” tegas Tomi.

Situasi sempat memanas ketika massa mencoba merangsek masuk ke area kantor KPK, yang berujung pada bentrokan dengan aparat keamanan. Meskipun terjadi ketegangan, aksi tetap berlangsung dengan tuntutan utama agar KPK segera mengusut kasus ini secara transparan.

Egi Rahman, salah satu koordinator aksi yang sempat terlibat dalam bentrokan dengan pihak keamanan, mengungkapkan bahwa mereka sempat dihalangi saat akan menggelar aksi dengan alasan kedatangan tamu negara. “Sempat terjadi gesekan antara kami dan aparat keamanan, karena kami dihalang-halangi untuk melaksanakan aksi dengan alasan ada tamu negara. Kalau alasannya seperti itu, lantas bagaimana dengan kasus yang kami anggap sangat krusial ini?” tegas Egi.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak BB maupun KPK terkait tuntutan tersebut. GAPH Sultra menegaskan akan terus mengawal kasus ini dan siap melakukan aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti.

Pihak media masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak yang bersangkutan, termasuk BB, untuk mendapatkan tanggapan resmi terkait tuntutan yang diajukan oleh GAPH Sultra.

Laporan Redaksi

redaksi

Recent Posts

Cek Keluhan Masyarakat, Polres Konawe Pastikan Pertalite di SPBU Unaaha Sesuai Standar

KONAWE, rubriksatu.com – Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi, Unit Tindak Pidana Tertentu…

55 menit ago

Kapolres Konawe Hadiri Pembukaan Manasik Haji dan Festival Seni Islam

KONAWE, rubriksatu.com – Kapolres Konawe, AKBP Ahmad Setiadi, SIK, menghadiri Pembukaan Bimbingan Manasik Haji dan…

9 jam ago

Kunker di Morosi, Wakil Ketua DPRD Konawe Apresiasi Manajemen VDNI

KONAWE, rubriksatu.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe terus berupaya mengoptimalkan Pendapatan Asli…

16 jam ago

Mengulik Sengketa Kepemilikan Saham dan Dampak Lingkungan dari Ulah PT TMS

BOMBANA, rubriksatu.com – Di balik gemerlap industri nikel yang menjanjikan keuntungan besar, kisah sengketa kepemilikan…

16 jam ago

Hartini Azis Resmi Nahkodai Dekranasda Koltim

KOLTIM, rubriksatu.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Tenggara, Arinta Nila Hapsari,…

17 jam ago

DPRD Konawe Kecewa dengan PT OSS, Apresiasi Sambutan PT VDNI

KONAWE, rubriksatu.com – Kunjungan kerja Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Konawe ke PT Obsidian Stainless…

17 jam ago